Seni Untuk Kemanusiaan, Dedicart Punya




Padmanaba Dedication for ART telah memasuki tahun keduanya. Setelah sukses pada DedicART 2012 di Taman Budaya Yogyakarta, tahun ini DedicART kembali hadir dalam DedicART#2 yang dikemas apik oleh panitia. Hadirnya DedicART#2 membawa angin segar bagi pecinta seni di Yogyakarta. Flow Humanity Inside your ARTery menjadi bukti nyata bahwa seni bukan hanya mencurah karya, tapi seni juga dapat mencurah kemanusiaan. Aksi tersebut disampaikan lewat hasil karya seni ala anak Padmanaba yang mempunyai filosofi masing-masing mengenai kemanusiaan. Karya-karya seni yang beragam berhasil menarik perhatian pengunjung. Ada lukisan-lukisan yang unik, ada pula instalasi dan replika-replika mengenai korupsi.


Bertempat di Jogja National Museum pada 19-21 April 2013, DedicART#2 juga mengadakan serangkaian lomba untuk menyemarakkan event seni ini.
                19 April 2013, terlihat puluhan peserta lomba hunting foto mondar-mandir mencari objek menarik untuk diabadikan, kali ini tema dari lomba hunting foto adalah “DedicART#2 di Balik Lensa”. Terlihat pula pengunjung yang berdatangan untuk menikmati pameran seni pada hari pertama ini, mulai dari anak TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, bahkan orangtua.
                20 April 2013 pintu masuk Jogja National Museum ramai peserta lomba melukis tas kanvas. Mereka membawa banyak perabotan lukis, siap berkarya di atas tas kanvas. setelah pengumuman pemenang lomba, hasil karya dari para peserta lomba melukis tas kanvas akan dipamerkan diruangan khusus bersama hasil jepretan peserta lomba hunting foto. Malam harinya, bangku-bangku didepan stage telah dipenuhi banyak orang, karena malam itu DedicART#2 menghadirkan Talkshow bersama Seruni Bodjawati, yaitu seniman muda yang terkenal akan hasil lukisan yang detail dan menarik. Seruni bahkan sudah mengadakan berpuluh pameran lukis di berbagai negara. Tak lupa ia memberi motivasi kepada anak muda masa kini untuk lebih peka dan menghargai seni. Karena seni bukan melulu tentang karya dan rasa, namun juga ada kemanusiaan di balik karya—karya yang dicipta.

                Pada 21 April 2013 siang, peserta lomba cipta & baca puisi bersiap  membacakan puisi hasil karya sendiri. Peserta lomba yang terdiri dari anak-anak SD terlihat menarik mengenakan kostum yang sesuai dengan tema puisi yang dibuat. Malam hari ketiga DedicART#2 finalis-finalis lomba band akustik tampil semaksimal mungkin untuk merebut gelar juara. Hasil akhir penilaian juri, lomba band akustik dimenangkan oleh Lubycoustic, Cadenza pada juara kedua, dan NET pada juara ketiga.
Puncak acara DedicART#2 dimeriahkan oleh Lajossie, Koala, finalis lomba band akustik, serta berbagai performance dari siswa SMA 3 Yogyakarta. DedicART#2 ditutup dengan seruan Bhakti Vidya dari panitia yang menggema diseluruh ruang Jogja National Museum malam itu, tanda berhasilnya kerja keras panitia untuk membangun event yang mengalirkan rasa kemanusiaan dibalik kesenian. Flow Humanity Inside Your ARTery!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

About

Manga - Anime - Art - Japan